55 Anggota Dewan 4 Komisi 7 Fraksi Partai
TENGGARONG — Momen pisah sambut Bupati Kutai Kartanegara menandai transisi kepemimpinan dari Edi Damansyah kepada Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin. Acara yang dilangsungkan di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, Senin (30/6/2025), tersebut juga menjadi penutup dari rangkaian Safari Subuh yang telah menjadi ciri khas masa kepemimpinan Edi Damansyah. Anggota DPRD Kaltim, Guntur, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap gaya kepemimpinan Edi yang membumi dan menyatukan, seraya menyambut optimisme terhadap kepemimpinan baru Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin. Menurut Guntur, penyelenggaraan acara yang berlangsung di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, Senin (30/6/2025), bukan sekadar simbol, tetapi mencerminkan nilai-nilai kedekatan, dan kesederhanaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh Edi Damansyah. “Beliau adalah sosok orang tua sekaligus guru bagi kami. Semua golongan dirangkul, tak ada sekat antara pemimpin dan rakyat. Kita kerap melihat beliau berdialog hangat dengan petani di sawah, sambil bergurau, itulah keistimewaannya,” ucap Guntur. Ia juga menyoroti konsistensi Edi Damansyah dalam memberikan tauladan yang tercermin pada program Safari Subuh yang kini resmi ditutup bersamaan dengan akhir masa jabatannya. Program tersebut dipandang sebagai bentuk kepemimpinan yang menyapa dari akar rumput. Dalam inisiatif Kukar Idaman, kata Guntur, perhatian Edi terhadap para guru ngaji, marbot masjid, hingga para juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) menjadi bukti keberpihakan terhadap pembinaan nilai-nilai spiritual di masyarakat. “Kepemimpinan seperti ini langka. Beliau tak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga infrastruktur sosial dan ruhani,” tambahnya. Guntur menyatakan optimisme terhadap transisi kepemimpinan yang berlangsung. Ia percaya bahwa duet Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin akan mampu melanjutkan serta memperkuat capaian yang telah dirintis. “Kami harap semangat pelayanan publik yang hangat dan menyeluruh ini terus hidup. Kepemimpinan yang berpihak pada rakyat bukan hanya harus dilanjutkan, tapi ditumbuhkan,” ujarnya menutup. Dalam sambutannya, Bupati Aulia Rahman Basri menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program-program pembangunan yang telah dirintis oleh pendahulunya. “Kami akan melanjutkan pembangunan dan memastikan keberlanjutan program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya. Acara turut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar dan tokoh masyarakat lainnya yang memberikan apresiasi dan harapan untuk keberlanjutan pemerintahan yang inklusif dan bersahaja.(hms4)
SAMARINDA — Sekretaris DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Norhayati Usman, menghadiri acara Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Timur dari Dr. Felix Joni Darjoko kepada Edy Suharto, yang digelar di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Senin (30/06/2025). Acara yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, ini menandai babak baru dalam penguatan sinergi antara pemerintah daerah dengan lembaga pengawasan guna mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil. Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim menegaskan bahwa kehadiran BPKP bukan hanya sebagai unsur pengawasan, namun juga sebagai mitra strategis yang mendampingi pemerintah daerah dalam memastikan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan. “BPKP tidak hanya pengawas, tetapi mitra yang memberikan bimbingan, konsultasi, dan pendampingan kepada pemda,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara legislatif, eksekutif, dan pengawasan untuk memastikan pelaksanaan anggaran berdampak langsung bagi masyarakat. Senada dengan hal tersebut, Sekwan DPRD Kaltim, Norhayati Usman, menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan peran aktif BPKP dalam penguatan tata kelola keuangan daerah. “Sinergi antara DPRD, pemerintah daerah, dan lembaga pengawasan seperti BPKP merupakan fondasi penting bagi terciptanya pembangunan yang terarah dan berdaya guna,” ujar Norhayati. Momentum pengukuhan ini sekaligus menjadi landasan kolaborasi berkelanjutan untuk mendukung percepatan pembangunan daerah yang bertumpu pada prinsip transparansi dan akuntabilitas.(adv/hms9/hms6)
KUTAI BARAT — Pekan Daerah (PEDA) XI Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kalimantan Timur resmi ditutup pada Jumat (27/06/2025) di Taman Budaya Sendawar, Kabupaten Kutai Barat. Kegiatan yang berlangsung sejak 21 Juni ini diikuti ribuan petani dan nelayan dari seluruh kabupaten dan kota se Kaltim, dan ditutup dengan semangat kebersamaan serta komitmen memperkuat kedaulatan pangan daerah. Kabupaten Kutai Barat tampil gemilang sebagai juara umum, membuktikan kapasitasnya sebagai tuan rumah sekaligus pusat inovasi pertanian dan perikanan di Bumi Etam. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, yang hadir langsung dalam penutupan, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan perhelatan lima tahunan ini. “Kita patut berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kaltim atas dukungan penuh, dan khususnya kepada Pemkab Kutai Barat yang telah menjadi tuan rumah luar biasa. Hasilnya pun membanggakan—Kutai Barat berhasil meraih juara umum dengan kerja keras dan kesiapan yang matang,” ujar Ekti. Ia menambahkan bahwa PEDA bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan momentum strategis untuk memperkuat jejaring, memperkenalkan teknologi pertanian modern, dan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya keragaman pangan. “Kita ingin masyarakat menyadari bahwa pertanian adalah fondasi keragaman pangan kita. Ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” tegasnya. Ekti juga berharap hasil dari PEDA XI dapat menjadi bekal berharga bagi para petani dan nelayan Kaltim dalam menghadapi Pekan Nasional KTNA (PENAS) 2026 di Gorontalo. Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga sinergi antara pemerintah, KTNA, dan seluruh pemangku kepentingan. Ia menyebut PEDA XI sebagai ruang produktif yang berhasil mempertemukan inovasi, jejaring, dan semangat gotong royong. “Kemenangan Kutai Barat bukan karena statusnya sebagai tuan rumah, tapi karena kesiapan dan kualitas para petani dan nelayannya. Ini adalah kemenangan yang sah dan layak diapresiasi,” tegas Seno. Ia juga menyampaikan harapan agar PEDA XII yang akan digelar di Kabupaten Paser dapat berlangsung lebih semarak dan berdampak luas bagi kesejahteraan petani dan nelayan di Kaltim. Sebagai penutup, prosesi simbolis dilakukan dengan pemukulan gimar oleh Wagub Seno Aji, didampingi istri Hj. Wahyu Hernaningsih Seno Aji, Bupati Kutai Barat FX Yapan bersama istri Maria Christina Mozes Edwin, Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel bersama istri Nurmala Suciati, serta Ketua Umum Panitia PEDA 2025, Ujang Rachmad.(adv/hms9/hms6).